Perawatan dan pemeliharaan pipa drainase tentunya harus Anda perhatikan dan lakukan untuk membuatnya awet. Dengan begitu, pembuatan sistem pipa tersebut tetap dapat memenuhi kebutuhan dan mencegah banjir. Mau tahu bagaimana melakukannya dengan tepat? Yuk, perhatikan informasi berikut.
Perawatan dan Pemeliharaan Pipa Drainase yang Harus Dilakukan
Perawatan sekaligus pemeliharaan pipa drainase tentunya sangatlah dibutuhkan. Upaya ini dapat dilakukan secara berkala atau khusus tergantung pada jenis kerusakan berbeda. Maka dari itu, Anda dapat mengetahuinya secara lengkap melalui informasi berikut.
1. Perawatan dan Pemeliharaan Pipa Drainase dengan Pembersihan
Upaya perawatan dan pemeliharaan pipa drainase ini dilakukan secara berkala. Pembersihannya pun terbagi untuk berbagai keperluan, seperti pembersihan tumbuh-tumbuhan di profil-profil basah saluran, sampah, dan gumpalan batu yang runtuh dari saluran.
Pembersihan ini dilakukan dengan membersihkan tanaman sampai ke akar-akarnya. Selain itu pengerukan endapan sedimen juga dilakukan di bak penampung dan sepanjang gorong-gorong.
2. Perbaikan Bagian yang Rusak
Selain pembersihan, perbaikan pada bagian-bagian yang rusak juga sangat diperlukan. Ini dilakukan supaya tidak ada kerusakan yang terjadi pada skala besar. Perbaikan ini meliputi objek pasangan batu atau beton yang rusak dan saluran-saluran longsor. Sebelum perbaikan dilakukan, pengecekan akan dilakukan pada bagian-bagian yang memerlukannya.
3. Perawatan dan Pemeliharaan Pipa Drainase dengan Membuat Rambu Larangan
Selanjutnya adalah membuat rambu larangan membuang sampah untuk masyarakat. Hal ini sangat penting untuk dibuat. Dengan begitu, sampah yang harus dibersihkan bisa berkurang, bahkan dapat menjaga sistem pipa drainase tetap bersih. Selain membuang sampah, larangan merendam bambu dan kayu di saluran atau bak-bak penampung harus dibuat.
Masyarakat terkadang melakukan penggembalaan ternak di atas tanggul dan saluran penampungan. Penanaman tumbuhan di atas tanggul juga tidak terhindarkan. Itulah mengapa, rambu larangan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
4. Pengendalian Air Permukaan
Genangan air permukaan menjadi salah satu penyebab ketidakmantapan lereng. Aliran air dapat menyebabkan erosi yang berakibat pada permukaan lereng. Cara pengendaliannya adalah dengan mencegah di saluran penangkapan, sehingga tidak masuk ke area longsoran. Bagian lekukan atau tonjolan diratakan dengan mengisinya menggunakan bahan kedap air.
5. Pengendalian Air Rembesan
Tindakan yang dilakukan untuk pengendalian air rembesan ini adalah dengan menurunkan muka air tanah di area longsoran. Tahapan ini sangat penting jika pembangunan dilaksanakan untuk proyek besar atau area terjal. Pondasi jalan, bagian dasar jalan, dan lereng mengandung sejumlah kadar air. Kenaikan kadar air dapat mengakibatkan ketidakstabilan daya dukung tanah dan keruntuhan.
6. Melaksanakan Perbaikan Berdasarkan Prinsip Dasar Penanganan
Ada beberapa tipe kerusakan yang dapat terjadi pada drainase, yakni kerusakan ringan, sedang, dan berat. Jika kerusakan yang terjadi termasuk dalam tipe ringan, perbaikan bisa langsung dilaksanakan. Kerusakan sedang dan berat memerlukan waktu yang lebih lama untuk perbaikannya sebab memerlukan material khusus.
Perbaikan juga perlu dilakukan dengan prinsip dasar yang benar, seperti pemeliharaan saluran dengan penggalian, mengangkut dan membuang galian, serta memperhatikan keselamatan personil yang terlibat. Keselamatan ini mencakup penggunaan pakaian yang memenuhi unsur keselamatan dan keamanan kerja.
Perawatan dan pemeliharaan pipa drainase memerlukan ketentuan tertentu untuk mencegahnya rusak atau tersumbat. Gunakan pipa dan material terbaik di kelasnya yang kuat dan awet dari Pipa Laku. Distributor yang sudah masyarakat percaya sejak tahun 2000 ini dapat memenuhi kebutuhan Anda. Dapatkan harga terbaik dan layanan bersahabat selama 24 jam hanya dengan mengunjungi link berikut https://www.pipalaku.com/.