Warga Makassar, khususnya yang berada di kawasan utara dan timur kota, harus bersiap menghadapi gangguan suplai air bersih. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar mengumumkan bahwa mulai malam ini, distribusi air akan mengalami gangguan akibat perbaikan kebocoran pipa utama di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 17.
Dalam pengumuman resminya yang disampaikan melalui akun Instagram, PDAM Makassar menyebutkan bahwa perbaikan ini melibatkan pipa berdiameter 300 mm, yang mengalami kebocoran di salah satu jalur utama distribusi air kota.
Detail Pengerjaan dan Estimasi Waktu Perbaikan
Pengerjaan akan dimulai pada Rabu, 26 Maret 2025, pukul 20.00 WITA dan diperkirakan berlangsung selama 1×24 jam. Selama proses perbaikan, distribusi air ke beberapa wilayah dipastikan akan terganggu atau bahkan terhenti sementara.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Sebagai langkah antisipasi, pelanggan yang berada di wilayah terdampak disarankan untuk menampung air secukupnya sebelum pengerjaan dimulai,”* tulis PDAM Makassar dalam pengumumannya.
Wilayah yang Terdampak Gangguan Suplai Air
Gangguan distribusi air ini akan mempengaruhi beberapa kawasan yang berada di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan dan sekitarnya. Berikut adalah daftar wilayah yang akan mengalami gangguan:
– Batara Bira
– Dg Ramang
– Perumahan Bulurokeng Permai
– BTN Kalamang Permai
– KH Abd Jabbar Ashiry
– Goa Ria
– Perumahan Bumi Permata Sudiang
– Arung Teko
– Jalan Ir Sutami
– Kawasan Summarecon
– Kompleks Virginia
– Hotel Harper
– Hotel Dalton
Langkah Antisipasi bagi Warga
Menghadapi gangguan ini, PDAM Makassar menyarankan pelanggan untuk menampung air lebih awal guna memenuhi kebutuhan harian selama proses perbaikan berlangsung.
Selain itu, bagi pelanggan yang mengalami kekurangan air, PDAM Makassar juga menyiapkan layanan suplai air melalui mobil tangki yang dapat diakses dengan menghubungi call center PDAM setempat.
Perbaikan kebocoran pipa ini menjadi bagian dari upaya PDAM Makassar untuk meningkatkan kualitas layanan air bersih bagi masyarakat. Setelah pengerjaan selesai, aliran air diharapkan kembali normal secara bertahap di seluruh wilayah terdampak.