Sesuai namanya, proses pembuatan pipa cor adalah dibuat melalui metode pengecoran. Pipa cor ini telah digunakan bahkan sejak abad 17 untuk mendistribusikan air ke seluruh taman Chateau de Versailles di Prancis.
Sementara pada abad ke-19 dan 20 seperti saat ini, pipa cor banyak digunakan untuk transmisi air, limbah, gas, maupun drainase. Produk pipa cor paling terkenal adalah pipa cor abu – abu.
Pipa abu – abu atau grey cast iron tersebut saat itu belum memiliki lapisan penahan korosi. Seiring perkembangan zaman, dibuatlah lapisan anti korosi sampai menghasilkan pipa tahan karat maupun tingkat hidrolik tinggi.
Beberapa Proses Pembuatan Pipa Cor
Di zaman modern seperti sekarang ini, pipa cor sudah mulai diproduksi dengan proses pembuatan yang lebih modern. Awalnya, besi atau baja dipanaskan dahulu sampai menjadi logam cair.
Kemudian cairan logam tersebut harus tetap dipertahankan suhunya dalam wadah tertutup. Sementara kotoran, sampah, atau gas tidak diikutkan saat proses pengecoran. Berikut ini adalah proses pembuatan pipa cor secara berurutan.
Vertical Casting Process
Pada tahap vertikal ini, cetakan pipa dibuat dengan menekan pasir di sekitar pola lalu dikeringkan menggunakan oven khusus. Kemudian, core tersebut diletakkan dalam cetakan agar setengah diameter pipanya terbentuk.
Selanjutnya, logam cair dituangkan ke dalam rongga antara core dengan cetakan. Saat melalui tahap ini, ampas bijih besi terkumpul di bagian atas cor yang kemudian dibuang dengan memotong ujung pipanya saja.
Saat proses pengecoran tersebut, juga terjadi tahap pendinginan oleh air sehingga terjadi pemadatan. Kekurangan metode vertikal berupa adanya lubang tidak simetris pada bagian tengah, sehingga salah satu sisi pipanya lebih tebal.
Horizontal Casting Process
Hampir sama seperti vertikal, proses pengecoran dengan metode horizontal hanya berbeda di bagian posisinya saja. Core diletakkan pada bagian tengah cetakan horizontal guna membentuk diameter dalam pipa.
Kemudian dituangkan logam cair ke ruang kosong antara core dengan dinding cetakan. Setelah itu terjadi proses pembuatan pipa cor mengalami tahap pendinginan sehingga logam menjadi padat.
Centrifugal Casting in Sand Molds
Metode ini menghasilkan proses pengecoran cetakan tradisional dengan menggunakan pasir sebagai bahan utamanya. Pengecorannya dibagi menjadi 2 jenis metode, yaitu menggunakan logam dan tidak.
Pada metode pertama, pola logam diposisikan dalam kontainer logam. Sementara cetakan pasirnya ditekan ke ruang tabung antara kontainer dengan pola. Pada proses pembuatan pipa cor yang kedua tidak memerlukan logam.
Melainkan dengan melapisi kontainer yang sudah dipanaskan menggunakan resin termoset dan pasir. Kemudian logam cair dituang ke dalam cetakan lalu diputar dengan cepat.
Jika pipa sudah mengeras, kontainer dan mesin cor akan dihentikan. Tahap selanjutnya adalah mendinginkan pipa tersebut menggunakan oven dengan suhu tertentu untuk menghilangkan tekanan dalam pipanya.
Centrifugal Casting in Metal Molds
Jenis pembuatan kali ini menggunakan logam hingga cetakan keramik sebagai bahan utamanya. Besi cair akan dimasukkan ke dalam cetakan kemudian dibiarkan mengalir secara merata sampai penuh.
Pada bagian luar cetakan akan dilindungi bak atau semprotan air yang dikendalikan oleh sistem agar tidak rusak. Jika pipanya sudah dingin, mesin dihentikan dan pipa dikeluarkan untuk masuk ke tahap pendinginan.
Seluruh jenis tahap pembuatan pipa cor menghasilkan sifat tidak terlalu fleksibel tapi relatif berumur panjang. Sebab, proses pembuatan pipa cor menghasilkan dinding tebal dan tahan korosi secara internal maupun eksternal.
Baca juga : Bagaimana Cara Menghitung Diameter Pipa? Ini Penjelasannya