Pada dunia industri, pipa memang mempunyai peran yang penting. Untuk bisa bekerja dengan baik, tentunya membutuhkan pipa dengan bahan-bahan yang berkualitas agar tetap kuat dalam kondisi apapun. Selain pipa, sambungan pipa juga perlu diperhatikan ketika hendak melakukan pemasangan pipa. Anda juga harus mengetahui fungsi sambungan pipa tersebut terlebih dahulu.
Pengertian Fitting Pipa Pada Sistem Perpipaan
Sambungan pipa atau yang biasanya disebut dengan fitting pipa ini adalah material perpiaan yang digunakan untuk menyambungkan 2 pipa atau lebih. Ketika Anda hendak melakukan pemasangan pada sistem perpipaan ini, tentunya Anda membutuhkan desain yang lurus dan juga berlekuk-lekuk. Pada saat tersebut fitting digunakan pada masing-masing ujung pipa.
Fungsi Dari Sambungan Pipa Yang Wajib Diketahui
Setelah Anda mengetahui tentang pengertian dari sambungan pipa atau fitting pipa. Tentunya Anda bisa mengetahui mengenai fungsi sambungan pipa atau fitting pipa yaitu untuk mengubah, menyebarkan dan juga membesar kecilkan aliran. Fitting pipa ini merupakan salah satu material yang tidak bisa tertinggal pada proses pemipaan. Maka dari itu, fitting pipa mempunyai banyak variasi ukuran, bentuk bahkan sampai dengan karakter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Jenis-Jenis Sambungan Pipa Yang Bisa Anda Gunakan
Karena peran yang dimiliki dari sambungan pipa atau fitting ini sangat penting. Hal inilah yang membuatnya ada beragam jenisnya, antara lain:
1. Fitting Elbow
Jenis sambungan yang sering disebut dengan sambungan ell ini mempunyai fungsi yaitu seperti siku, yang bisa digerakkan ke arah lain. Adapun bentuk dari siku ini bisa berfungsi menyambungkan pipa dan mengubah sudut alirannya menjadi 45 atau 90 derajat. Tidak hanya itu, pada saat instalasi pipa bisa digunakan untuk membuat aliran air menjadi bercabang.
Cara penyambungan dengan fitting ini bisa dilakukan dengan beberapa langkah. Tentunya tergantung dengan jenis bahan pipa yang digunakan. Untuk fitting dengan bahan jenis PVC, Anda bisa menggunakan lem atau dengan cara ulur. Kemudian untuk fitting pipa besi hitam dan galvanis, Anda bisa menggunakan metode penyambungan dengan cara las atau ulir.
2. Coupling dan Union
Untuk jenis ini mempunyai variasi ukuran yang bermacam-macam. Hal ini tergantung pada bagaimana cara memasang pipanya. Fungsi dari coupling sendiri yaitu membuat koneksi antara dua pipa, sehingga bisa mempunyai bentuk desain yang lebih pendek.
Adapun hal yang membedakan antara coupling dengan union yaitu terletak pada pemasangannya yang dilakukan secara semi permanen. Penyambungan coupling dapat dilakukan dengan cara dilas atau juga bisa menggunakan mur. Sedangkan union fitting didesain agar bisa dilepas dengan mudah pada bagian koneksinya.
3. Tee Y
Sambungan pipa satu ini digunakan untuk bisa menyambungkan beberapa jalur sekaligus untuk yang menuju satu arah. Namun, ternyata juga bisa digunakan untuk menyambungkan beberapa pipa yang terbagi menuju ke jalur satu pipa.
Sesuai dengan nama yang ada pada jenis fitting ini, maka bentuk fitting ini menyerupai huruf T dengan adanya sudut 90 derajat. Sehingga mempunyai 3 cabang yang terbuat dari material pipa lurus yang kemudian diputar ke kanan dan ke kiri.
Tidak hanya berbentuk huruf T, jenis fitting ini juga biasanya mempunyai bentuk huruf Y yang disebut dengan Y-Branch. Untuk sudut yang dimilikinya yaitu 45 derajat. Adapun perbedaan dari bentuk T dan bentuk Y yaitu besar sudut yang dimilikinya dan juga tekstur yang dimilikinya.
Itulah beberapa fungsi sambungan pipa dan juga beberapa jenis sambungan pipa yang bisa Anda ketahui. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai perpipaan, Anda bisa mengunjunginya di https://www.pipalaku.com/. Anda bisa mencari berbagai informasi tentang jenis pipa yang Anda butuhkan.