Pada laboratorium kimia, cara kerja pipa kapiler memiliki fungsi yang spesifik. Sejatinya, kegunaan maupun penggunaannya harus dipelajari terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar dimanfaatkan dengan tepat dan tidak menimbulkan akibat berbahaya.
Pipa kapiler sendiri merupakan pipa dengan diameter paling kecil daripada jenis pipa – pipa lainnya. Selain dimanfaatkan pada laboratorium, umumnya pipa kapiler digunakan sebagai aliran refrigant pendingin seperti kulkas, freezer, atau AC.
Jika digunakan untuk laboratorium kimia, maka hanya digunakan pada metode kimia tingkat lanjut. Jadi tidak dipakai untuk kebutuhan metode kimia dasar sehingga penggunaannya juga harus hati – hati.
Mengenal Fungsi Pipa Kapiler dan Ciri – cirinya
Pipa kapiler adalah pipa yang menerapkan prinsip aksi kapiler. Prinsip aksi kapiler ini memanfaatkan gaya tegangan permukaan dan gaya adhesi untuk melawan efek gaya gravitasi.
Cara kerja pipa kapiler adalah dengan menempelkan ujung pipanya ke permukaan zat cair yang ingin diambil, misalnya untuk mengambil sampel cairan. Tidak hanya itu, masih ada fungsi pipa kapiler lainnya.
Kromatografi Lapis Tipis
Kromatografi adalah metode kimia organik untuk memisahkan komponen pada suatu campuran. Jenis krematografi sendiri ada banyak berdasarkan jenis fasa diam dan fasa geraknya.
Sementara krematografi lapis tipis menggunakan fasa diam berupa suatu plat tipis. Umumnya merupakan plat silika serta menggunakan fasa gerak berupa pelarut ataupun zat cair yang biasanya disesuaikan dengan kepolaran zatnya.
Sampel kromatografi lapis tipis berbentuk larutan atau ekstrak. Nantinya cukup ditempelkan saja pada plat dengan kadar sangat rendah atau sangat sedikit. Jika terlalu banyak, maka hasilnya tidak optimal bahkan berpotensi gagal.
Uji Titik Lelah
Fungsi selanjutnya adalah untuk uji titik lelah. Cara kerja pipa kapiler pada uji titik lelah ini berbeda dengan kromatografi di atas. Namun menggunakan pipa kapiler khusus yang mempunyai satu lubang saja.
Penggunaannya adalah dengan memasukkan serbuk padatan ke dalam pipa kapiler. Setelah itu Anda dapat melakukan uji dengan memasukkan pipa kapiler tersebut ke dalam alat uji titik leleh.
Bagaimana Cara Kerja Pipa Kapiler pada Laboratorium Kimia?
Fungsi kromatografi sendiri banyak dilakukan pada laboratorium kimia. Berikut kami jelaskan cara kerjanya disertai langkah – langkahnya.
Siapkan Eluen
Cara kerja pipa kapiler yang pertama adalah menyiapkan eluen atau fasa gerak untuk kromatografi. Biaanya, jenis eluen akan disesuaikan dengan kepolaran larutannya, apakah ingin eluennya bersifat relatif polar atau non polar.
Siapkan Sampel
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan sampelnya dalam bentuk larutan atau ekstrak. Caranya cukup mengencerkan sampel dengan bahan pelarutnya sampai tingkat kadarnya sangat rendah.
Tujuan pelarutan tersebut adalah untuk mencegah terlalu berlebihnya senyawa dalam titik kromatografi. Langkah ini harus dilakukan dengan teliti agar tidak berdampak salah pada tahap selanjutnya hingga hasilnya.
Pengambilan Sampel
Ambil sampel dalam bentuk ekstrak yang sudah diencerkan tadi. Tempelkan ujung pipa kapiler ke larutan tersebut, nantinya larutan akan masuk secara otomatis ke pipanya. Kemudian angkat sampai jumlah sampelnya dirasa cukup.
Penempelan Sampel
Tempelkan pipa kapiler tadi pada plat kromatografi. Pastikan Anda menempelkan ujung runcing pipanya di batas bawah plat kromatografi lapis tipis. Secara otomatis larutan akan turun karena ada daya adsorpsi tinggi.
Proses Elusi
Langkah terakhir adalah dengan memasukkan tabung kromatografi. Selanjutnya lakukan elusi dengan menggunakan fasa gerak yang telah disiapkan sebelumnya di tahap awal.
Pada dasarnya, prinsip penyimpanan pipa kapiler ini harus benar – benar dijaga. Tujuannya agar saat alat digunakan dapat berfungsi dengan maksimal dan cara kerja pipa kapiler tersebut tidak mengalami sumbatan.
Baca juga : Mengenal Jenis Pipa PPR dan Manfaatnya Bagi Kesehatan