Warga Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah akibat proyek galian pipa air milik Perumda Air Minum Tirta Mangutama.
Kerusakan itu membentang sepanjang 1,5 hingga 2 kilometer, mulai dari Jalan Gunung Payung hingga Jalan Lingkar Selatan (JLS), yang menjadi jalur penghubung utama kawasan Sawangan-Kutuh.
Menurut Perbekel Desa Kutuh, I Wayan Mudana, kondisi jalan memburuk sejak awal Maret 2025, namun hingga awal April belum terlihat adanya tindakan nyata untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Ia menyebut bahwa banyak warga yang menyampaikan keluhan karena lubang bekas galian hanya ditutup secara kasar menggunakan agregat, sehingga saat hujan turun, material mudah menyebar ke badan jalan dan membahayakan pengendara, terutama pengguna motor.
Pemerintah desa mengaku telah beberapa kali menyampaikan keluhan langsung ke pihak Perumda maupun kontraktor pelaksana proyek, namun belum mendapat tanggapan maksimal.
Bahkan untuk mengurangi risiko kecelakaan, desa sampai harus menurunkan petugas khusus untuk membersihkan kerikil di jalan.
Mudana mengungkapkan bahwa sebelumnya Perumda sempat berjanji akan menyelesaikan perbaikan jalan sebelum Hari Raya Nyepi, namun janji itu tidak terealisasi.
Ia menekankan pentingnya tanggung jawab dalam proyek infrastruktur, apalagi ruas jalan yang terdampak merupakan akses utama bagi warga dan wisatawan.
Di sisi lain, Direktur Teknik Perumda Tirta Mangutama, Made Suarsa, menegaskan bahwa pihaknya telah meminta vendor untuk segera merapikan kondisi jalan.
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan proses pengaspalan disebabkan oleh ketersediaan bahan aspal yang sempat terkendala menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Namun demikian, Suarsa memastikan bahwa sejak Senin (7 April), bahan dan tenaga kerja sudah berada di lokasi dan proses pengaspalan mulai dilakukan. Ia juga menyebut bahwa tahap pemadatan sebelumnya sudah berjalan, dan pengaspalan ditargetkan selesai dalam minggu yang sama.