Jenis pipa paralon mempunyai fungsi yang penting bagi hunian. Dengan adanya benda yang satu ini, Anda dapat menyalurkan air ke wastafel, kamar mandi, sampai dapur.
Bahkan, pipa paralon sering digunakan sebagai pelindung saat sedang memasang kabel listrik di rumah. Pipa paralon saat ini menggantikan peran pipa besi karena dinilai lebih ekonomis, anti karat, anti asam alkali, dan berbobot ringan.
Mengenal Jenis Pipa Paralon yang Beragam
Pipa Paralon merupakan salah satu pipa yang terbuat dari bahan polivinil klorida, dengan tingkat kelenturan tinggi sehingga menyederhanakan proses instalasi. Biasanya, pipa paralon digunakan untuk saluran pembuangan limbah.
Pipa paralon mempunyai ketebalan yang efektif untuk mengalirkan fluida berupa limbah tanpa tekanan. Umumnya, dijual dalam ukuran panjang 6 meter per batang dengan diameter mulai dari 3 inci sampai 24 inci.
Untuk memudahkan identifikasi saluran air, pipa paralon SDR-41 dibuat dengan warna cokelat. Pasalnya, pipa paralon sudah banyak beredar di pasaran. Hal ini karena merupakan produk impor dengan standar kualitas JIS atau Japanese Industrial Standard. Pipa standar JIS ini terbagi dalam 3 jenis berdasarkan diameter dan ketebalan, seperti:
Pipa Paralon JIS Tipe AW
Jenis pipa paralon ini paling tebal dan mampu menahan tekanan air mencapai 10 kgf/cm2. Pipa paralon AW cocok digunakan untuk saluran air dengan tekanan tinggi. Jenis ukurannya mulai dari ½ inci sampai 10 inch.
Pipa Paralon JIS Tipe D
Pipa paralon tipe D mempunyai ketebalan yang sedikit lebih tipis dibandingkan tipe AW. Pipa tipe D hanya bisa menahan tekanan air sampai 5 kgf/cm2.
Cocok sekali digunakan untuk menyalurkan air dengan tekanan yang tidak besar. Namun, Anda harus menghindari pemakaian pipa paralon tipe D pada air tekanan tinggi karena berpotensi patah.
Pipa Paralon JIS Tipe C
Pipa paralon ini kurang tahan terhadap tekanan, biasanya hanya digunakan sebagai pelindung kabel listrik saja. Umumnya, jenis pipa paralon tipe C hanya tersedia dalam ukuran diameter mulai dari 5/8 inch sampai 5 inch.
Pipa SNI
Saat ini, sudah ada produk pipa paralon yang diproduksi dengan menggunakan Standar Nasional Indonesia. Biasanya, pipa paralon SNI hanya digunakan oleh PDAM.
Tersedia dalam ukuran panjang batang mulai dari 4 meter sampai 6 meter. Sedangkan, untuk instalasinya dapat dilakukan dalam dua cara seperti menggunakan perekat atau langsung disambung menggunakan karet.
Cara Mudah Memasang Pipa Paralon
Agar bisa memasang jenis pipa paralon, ada beberapa cara yang harus Anda lakukan. Di bawah ini sudah ada langkah-langkah untuk memasang pipa paralon, yaitu:
- Pertama-tama Anda harus memotongnya sesuai keperluan menggunakan gergaji khusus plastik. Selanjutnya, pastikan gergaji tersebut mempunyai ketajaman prima sehingga hasil potongan rata dan tidak menyimpang.
- Setelah selesai memotongnya, Anda harus melanjutkan proses dengan menghaluskan bagian pipa bekas gergaji memakai kertas amplas. Proses ini terbilang sangat penting dilakukan.
- Hal ini karena bagian pipa yang tidak rata akan mengganggu proses penyambungan atau pengeleman. Apabila sudah halus, silahkan melakukan pengelasan pipa paralon dengan menyambungkannya tanpa lem.
- Selanjutnya, berikan tanda antar sambungan dengan spidol. Fitting ini sangat penting dilakukan untuk memudahkan Anda menentukan posisi sambungan yang tepat.
- Setelah persiapan yang di atas Anda lakukan, langkah terakhir untuk pemasangan pipa paralon yakni proses pengeleman. Anda bisa mengoleskan lem khusus pipa pada bagian dalam atau luar.
- Selanjutnya, bisa merekatkan bagian pipa tersebut. Tidak lupa, untuk menekan sambungan pipa sekitar 15 detik sampai lem mengering. Selanjutnya, bisa langsung lap jika terdapat sisa lem yang menempel.
Adanya berbagai jenis dari pipa paralon, Anda harus menggunakan secara tepat sesuai kebutuhannya sehingga dapat menahan cairan secara maksimal. Melalui informasi jenis pipa paralon, diharapkan Anda tidak akan salah saat memilih pipa paralon.
Baca juga : Mengenal Jenis Pipa PVC, Keunggulan dan Standar